kurikulum tingkat satuan pendidikan
KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran
yang ideal adalah pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk dapat
mengungkapkan segala potensi dirinya untuk dapat meraih sekian kompetensi
sesuai dengan bakat dan minatnya, bukan sebaliknya hanya disuapi oleh guru
dengan segala macam pengetahuan. Pembelajaran yang bermakna juga demikian,
mengedepankan pengembangan potensi peserta didik, sehingga pembelajaran bukan
bersumber atau terfokus pada guru, melainkan berfokus dan terpusat pada peserta
didik. Proses pembelajaran yang demikian idealnya dilakukan dengan cara yang
santun dan menyenangkan. Bukan dengan doktrinisasi dan intimidasi/tekanan.
Sehingga dapat dikatakan pembelajaran tersebut adalah pembelajaran ramah anak
atau dengan prinsip asah, asih, asuh. Ada sebelas indikator/tolok ukur bahwa
pembelajaran dapat dikategorikan sudah PAKEM, yaitu :
1. Metode
Pembelajaran :
Kegiatan
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi (wawancara,
pengamatan, bermain peran, penelitian, berlangsung di luar dan di dalam kelas)
sesuai dengan mata pelajaran. Idealnya lebih dari 3 jenis.
Kegiatan
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan spesifikasi
bahan ajar.
Penggunaan
metode dalam kegiatan belajar siswa sesuai dengan RPP.
2.
Pengelolaan Kelas :
Kegiatan
belajar siswa variatif (individual, berpasangan , kelompok, klasikal). Idealnya
lebih dari 3 jenis.
Kelompok
belajar siswa beragam (gender, sosial-ekonomi, intelegensi). Idealnya lebih
dari 3 variabel.
Keanggotaan
kelompok belajar berubah-ubah sesuai kebutuhan belajar (sesuai KD, materi,
metode, dan alat bantu belajar).
Kegiatan
pembelajaran menggunakan tata tempat duduk (meja/kursi) yang memudahkan siswa
berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lainnya. Idealnya lebih dari 3
variasi tata tempat duduk.
Tata tertib
kelas dibuat (dan disepakati) bersama antara siswa dan guru. Idealnya murni
inisiatif siswa (khusus kelas tinggi).
3.
Ketrampilan Bertanya :
Pertanyaan
yang diajukan guru dapat memancing/mendukung siswa dalam membangun
konsep/gagasannya secara mandiri.
Guru
mengajukan pertanyaan selalu memberikan jeda (waktu tunggu) yang memberikan
keleluasaan seluruh siswa untuk berfikir, lalu menunjuk siswa yang harus
menjawab tanpa pilih kasih secara acak.
Guru juga
mendorong siswa untuk bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan gagasan
guru/siswa lain.
Siswa menjawab
pertanyaan guru dengan lebih dulu mengacungkan tangan tanpa suasana gaduh.
Siswa berani
bertanya, berpendapat dan/atau mempertanyakan pendapat baik secara
lisan/tulisan.
4. Pelayanan
Individual :
Terdapat
program kegiatan belajar mandiri siswa yang terencana dan dilaksanakan dengan
baik.
Siswa dapat
menyelesaikan tugas /permasalahannya dengan membaca, bertanya atau melakukan
pengamatan dan percobaan.
Guru
melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan
menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual (PPI) sebagai respon adanya
kebutuhan khusus (hiperaktif, autis, lamban, dsb).
Kegiatan
pembelajaran melayani perbedaan individual ( tipe belajar, siswa: audio,
visual, motorik, audio-visual, audio-visual-motorik) menggunakan multimedia.
Siswa
melakukan kegiatan membaca dan menulis atas keinginan sendiri dan
didokumentasikan.
5. Sumber
Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran
Guru
menggunakan berbagai sumber belajar (sudut baca, perpustakaan, lingkungan
sekitar) yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.
Guru membuat
alat bantu pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan sendiri dan
/atau bersama siswa/orangtua siswa.
Guru
trampil/menguasai alat bantu pembelajaranyang tersedia dan sesuai dengan materi
yang diajarkan.
Lembar kerja
mendorong siswa dalam menemukan konsep/gagasan/rumus/cara (tidak hanya
mengerjakan perintah) dan dapat menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata
sehari-hari.
6. Umpan
Balik dan Evaluasi
Guru
memberikan umpan balik yang menantang (mendorong siswa untuk berpikir lebih
lanjut) sesuai dengan kebutuhan siswa.
Guru
memberikan umpan balik (lisan/tulisan) secara individual.
Guru
menggunakan berbagai jenis penilaian (tes dan non tes) dan
memanfaatkannya untuk kegiatan tindak lanjut.
Setiap
proses dan hasil pembelajaran disertai dengan reward /penghargaan dan pengakuan
secara verbal dan/atau non verbal.
7.
Komunikasi dan Interaksi
Bantuan guru
kepada siswa dalam pembelajaran bersifat mendorong untuk berfikir (misalnya
dengan mengajukan pertanyaan kembali).
Setiap
pembelajaran terbebas dari ancaman dan intimidasi (yang ditandai : tidak ada
rasa takut, labelling, bulliying, anak menikmati, guru ramah).
Setiap
proses pembelajaran bebas dari perlakuan kekerasan (emosional, fisik, pelecehan
seksual).
Perilaku
warga kelas (siswa dan guru) sesuai dengan tata tertib yang dibuat bersama dan
etika yang berlaku.
Siswa
mendengarkan dengan baik ketika guru atau siswa lain berbicara.
Komunikasi
terjalin dengan baik antara guru-siswa dan siswa-siswa.
8.
Keterlibatan Siswa
Siswa aktif
dan asyik berbuat /bekerja dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Guru selalu
meberikan kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas untuk
menyajikan/mengemukakan /melakukan sesuatu.
Dalam setiap
kerja kelompok ada kejelasan peran masing-masing siswa dan terlaksana secara
bergilir.
9. Refleksi
Setiap usai
pembelajaran guru meminta siswa menuliskan/mengungkapkan kesan dan
keterpahaman siswa tentang apa yang telah dipelajari.
Guru
melaksanakan refleksi/perenungan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
10. Hasil
Karya Siswa
Berbagai
hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur sesuai
perkembangan penyampaian materi pembelajaran.
Hasil karya
siswa adalah murni karya /buatan siswa sendiri.
11. Hasil
Belajar
Hasil
belajar siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Siswa
mengalami peningkatan kompetensi personal/sosial sesuai dengan potensinya
(kerjasama, toleransi, menyelesaikan konflik secara sehat, bertanggung jawab
dan kepemimpinan).
Siswa
mengelami peningkatan rasa percaya diri (kemampuan bertanya, menjawab dan
tampil di depan kelas).
Kelas dan
pembelajaran yang PAKEM ternyata tidak hanya terlihat dari segi fisik saja,
misalnya banyaknya pajangan di kelas sehingga nampak ramai dan meriah, namun
yang lebih penting dan utama adalah proses pembelajaran dan cara mengajar yang
sudah tidak konvensional lagi.
Marilah,
dengan pembelajaran yang PAKEM kita sambut UN 2010 dengan penuh optimisme dan
rasa percaya diri. Saya percaya bahwa seluruh guru di Indonesias sudah lama
melaksanakan pembelajaran secara PAKEM. Postingan ini hanyalah sebagai on
service saja. Mudah-mudahan walau sekecil apa pun dapat membawa manfaat bagi
kita semua.
1.Manfaat mempelajari mata kuliah profesi keguruan dalam
hubunganya dengantugas
sebagai guru adalah: agar mahasiswa memilki pemahaman dan kemampuanuntuk
mengembangkan peranan professionalnya sebagai guru dengan acuan
sikap profesinal dan wawasn tentang kode etik keguruan dalam melaksanakan
tugas.2.Hubungan antara mata kuliah profesi
keguruan dengan mata kuliah lain dalamkelompok mata kuliah dasar
kependidikan (MKDK) adalah: Mata kuliah3.Yang di maksud dengan peran guru professional adalah:
peran guru dalam semua pendidikan mencakup 3 bidang layanan, yaitu:
layanan intruksional, layananadministrasi, layanan bantuan social pribadi.
Layanan intruksional merupakantugas utama guru, sedangkan layanan administrasi
dan bantuan merupakan pendukung. Ketiga bidang layanan merupakan tugas
pokok dalam menciptakanserangkaian perubahan tingkah laku yang saling berhubungan
dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan bertujuan mewujudkan
perkembangan siswa secaraoptimal.4.Peranan
guru dalam administrasi sekolah adalah: Guru harus mengerti caramengelola
sekolah dan peran guru didalamnya, bagaimana memanfaatkan prosedur serta
mekanisme pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnyasebagai guru,
serta guru harus bertindak sesuai jabatanya. Contohnya: pengambilan
inisiatif, pengaruh dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan;Orang yang ahli
dalam mata pelajaran; Penegak disiplin; Pelaksana adminstrasi pendidikan;
pemimpin generasi muda; Penerjemah bagi masyarakat.5.Kode etik guru Indonesia sbb:a.Guru
berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusiaindonesi
seutuhnya yang berjiwa pancasila. b.Guru
memiliki & melaksanakan kejujuran professional.c.Guru berusaha memperoleh
informasi tentang peserta didik sebagai bahanmelakukan bimbimgan dan
pembinaan.d.Guru menciptakan suasana sekolah
sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.e.Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua
murid dan masyarakatsekitarnya untuk membina peran serta dan rasa
tanggung jawab bersamaterhadap pendidikan.f.Guru
secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan danmeningkatkan mutu dan
martabat profesinya.g.Guru memelihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan dankesetiakawanan social.h.Guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasiPGRI sbg sarana perjuangan dan pengabdian.i.Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.6.Kompetensi
dan peran guru merupakan factor kunci kenerhasilan pendidikan dan pengajaran
di sekolah. Kompetensi dan peran guru di sekolah adalah:
Guru
sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai materi pelajaran
yang diajarkan dan senantiasa mengembangkannya dalam artimeningkatkan ilmu yg
dimilikinya.
•Guru
sbg mediator dan fasilitator:i.Mediator: guru
hendaknya memiliki pengetahuan dan pengalamanyg cukup tentang media
pendidikan karena media pendidikanmerupakan alat komunikasi.ii.Fasilitator: guru hendaknya mampu mengusahakan
sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan
dan proses belajar dan mengajar.
•Guru
sbg evaluator: guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar
yg telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi ygdiperoleh melalui
evaluasi tersebut merupakan umpan balik.
•Guru
sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelassbg lingkungan
belajar serta merupakan aspek dari lingkungan yg perlu diorganisir.Kompetensi
guru adalah kemempuan seorang guru dalam melaksanakankewajiban secara
bertanggung jawab dan layak sebagi profesi keguruanya.7.Seorang guru yang baik biasanya mempunyai memiliki dasar mengajar yg
baik shg proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan baik.
Keterampilan dasar adalah: suatu kreasi atau keterampilanyg dimiliki oleh
seorang guru di bidangtertentu yg dicapai melalui jenjang pendidikan sesuai
bidangnya sehingga dpmencapaitujuan yg akan dicapai.8.Pandangan masyarakat terhadap profesi guru masih belum baik, karena:
•Adanya
pandangan sbg masyarakat bahwa bahwa siapapun dp menjadi guruasalkan ia
berpengalaman dan berpengetahuan.
•Kekurangan
guru didaerah terpencil memberikan peluang utk mengangkatseseorang yang tidak
memiliki keahlian utk menjadi guru.
•Banyak
guru yg belum menghargai profesinya, apalagi usahamengembangkan profesinya itu,
perasaan rendah diri karena menjadi guru, penyalah gunaan profesi utk
kepuasan dan kepentingan sbg guru semakinmeningkat.9.Jabatan guru merupakan jabatan professional dan sbg jabatan professional pemegangnya
memenuhi kualifikasi tertentu. Kretiria jabatan adalah:
•Jabatan
yg melibatkan kegiatan intelektual
•Jabatan
yg menggeluti suatu batang tubuh ilmu yg khusus
•Jabatan
yg memerlukan persiapan professional yg lama.
•Jabatan
yg memerlukan latihan dlm jabatan yg berkesinambungan
•Jabatan
yg menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yg permanent
•Jabatan
yg menentukan baku standarnya sendiri
•Jabatan
yg mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
•Jabatan
yg mempunyai organisasi professional yg kuat dan terjalin erat.10.Arti administrasi
dalam arti sempit adalah segala sesuatu yg berhubungan dengancatat-mencatat,
surat-menyurat, penataan, kearsipan, pengisian atau pengajaransejenis formulir
dsb atau tata usaha
11.Administrasi
dalam arti luas adalah keseluruhan proses yg mempergunakan danmengikut sertakan
semua semua sumber potensi yg tersedia dan yg sesuai baik personal
maupun material dalam usaha untuk mencapai bersamasuatu tujuansecara efektif
dan efesien.12.Mengapa tugas guru dan tanggung jawab yg begitu kompleks di
perlukan persyaratan khusus, maka di perlukan persyaratan profesi dari
seorang guru yaitu:
•Menuntut
adanya keterampilan yg berdasarka konsep dan teori ilmu pengetahuan yg
mendalam
•Menekankan
suatu pada keahlian dalam bidang tertentu sesuai dalam bidang profesinya
•Menuntut
adanya tingkat pendidikan keguruan yg memadai
•Adanya
kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaanyg dilaksanakanya
•Memungkinkan
perkembangan sejalan dg dinamika kehidupan.13.Kode etik profesi itu ada di
dalam bidang profesi apapun. Tujuan kode etik secaraumum adalah:
•Untuk
menjunjung tinggi martabat professi
•Untik
menjaga dan memelihara kesejahteraan
•Untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi
•Untuk
meningkatkan mutu profesi.14.Pada umumnya ada tiga bidang layanan professional guru
di sekolah yaitu:layanan instruksional/bersifat pengajaran, layanan BK dan
layanan administrasi pendidikan. Layanan instruksional yaitiu guru di
tuntut menguasai bidang study ygdiajarkan, serta berwawasan yg berhubungan dg
materi itu. Kemampuan mengemasmateri itu sesuai dglatar berkembangan dan tujuan
pendidikan, hingga merangsangmenguasai materi itu dg menggunakan
kreatifitasnya. Layanan BK adalah tugas yg berhubungan dg membantu murid
dalam mengatasi maslah belajarpd khususnya danmaslah-maslah pribadi yg akan
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Layananadministrasi adalah guru harus
memahami bagaimana harus bertindak thdp tugasmengajar serta dengan personalia
pendidikan atau orang-orang diluarnya yg ikutmenentukan keberhasilan tugas
mengajarnya.15.Tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung
tinggimartabat profesi, mejaga dan memelihara kesejahteraan para anggota ,
meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meninkatkanmutu profesi dan
mutu organisasi profesi.16.Fungsi kode etik guru Indinesia adalah sbg landasan
moral dan pedoman tingkahlaku setiap guru warga PGRI dlm menunaikan
tugaspengabdian sbg guru, baik didalammaupun diluar sekolahserta dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.17.Empat misi utama PGRI, yakni: (a) Misi
politis/ideology, (b) Misi persatuanorganisatoris, (c) Misi profesi, dan (d)
Misi kesejahteraan. (Basuni, 1986)18.Sasaran sikap professional keguruan adalah:
(a) Sikap terhadap peraturan perundang-undangan, (b) organisasi profesi,
(c) Teman sejawat, (d) Anak didik, (e)Tempat kerja, (6) pemimpin, dan (7)
Pekerjaan.19.Secara perseorangan peningkatan mutu profesi seorang guru dpt dilakaukan
baik secara formal maupun informal. Peningkatan secara formal merupakan
peningkatan mutumelalui pendidikan melalui berbagai kursus, sekolah, maupun di
perguruan tinggi ataumelalui lain yg berhubungan dg bidang profesinya. Secara
informal guru dp saja
meningkatkan
mutu profesinya dg mendapatkan informasi dari mass media (surat kabar,majalah,
radio, televise, dll)atau dari buku yg sesuai dg bidang profesi yg
bersangkutan.20.Hubungan sesama anggota profesi dp dilihat dari dua segi, yakni:
hubunganformal dan hubungan kekeluargaan. Hub formal ialah hub yg perlu
dilakukan dlm rangkamelakukan tugas kedinasan. Sedangkan hub kekeluargaan
adalah hub persaudaraan yg perlu dilakukan, baik dlm lingkungan kerja
mauun dalam hub keseluruhan dlm rangkamenunjang tercapainya keberhasilan
anggota profesi dlm membawakan misalnya sbg pendidik bangsa.21.Beberapa prinsip
yg harus dipahami oleh seorang guru dlm menjalankan tugasnyasehari-hari, yakni:
tujuan pendidikan nasional, prinsip membimbing, dan prinsip pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.22.Tujuan pendidikan nasional dg jelas dp di baca dlm
UU No.2/1989 tentang SistemPendidikan Nasional, Yakni membentuk manusia
seutuhnya yg berjiwa pancasila. Prisipmanusia seutuhnya dlm kode etik ini
memandang manusia sbg kestuan yg bulat, utuh, baik jasmani maupun rohani,
tidak hanya berilmu tinggi tetepi juga bermoral tinggi pula.Utk mencapai tujuan
pendidikan nasional: murid harus dapat berkembang secara optimaldg kemampuan
optimal utk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dpt
memecahkanmasalah-maslah yg dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya
mengembangkankemampuan inteleknya, teapi juga kemampuan mengatasi masalah didlm
dirinyasendiridan masalh yg di temuinya dlm interaksinya dg lingkunganya. Jika
itu tercapaimaka murid natinya akan mendapatkan kehidupan yg baik sehingga dp
melaksanakanfungsinya sbg warga Negara.23.Menurut Jones (1963) “Tugas pembimbing
hanyalah membantu agar individu ygdibimbing mampu membantu dirinya sendiri,
sedanglakn keutusan terakhir tergantungkpd individu yg dibimbing (klien)”.
Menurut Rohman Rochman Nata widjaja (1978)“Proses pemberian bantuan kpd
individu yg dilakukan secar berkesinambungan, supayaindividu tsb dpt memehami dirinya
sehingga ia snggup mengarahkandiri dan dapat bertindak wajar sesuai dg
tuntutan dan keadaan keluargaseta masyarakat. Dengandemilian dia dpt mengecap
kebahagian hiduonya serta dapat memberikan sumbangan yg berarti”. Menurut
Bimi Walgito (1982) “Bantuan atau pertolongan yg diberikan kpdindividu atau
sekumpulan individu-individu dlm menghindari atau mengatasi kesulitan
– kesulitan di dlm kehidupanya, agar individu-individu dpt mencapai
kesejahteraanhidupnya”.24.Dari pengertian diatas dp dikemukakan bahwa: bimbingan
merupakan (a) suatu proses yg berkesinambungan, (b) suatu proses membantu
individu, (c) bantuan yg di berikan itu dimaksudkan agar individu yg
bersangkutan dp mengerahkan danmengembangkan dirinya secara optimal sesuai dg
kemampuan/potensinya, dan (d)kegiatan yg bertujuan utama memberikan bantuan
agar individu dp memahami keadaandirinya dan mampu menyesuaikan dg
lingkungannya.25.Konseling adalah suatu pertalian balik antara dua orang individu
dimana ygseorang (konselor) membantu yg lain (konseli) supaya dia dp lebih baik
memahamidirinya dalam hubungan dg masalah hidup yg dihadapinya pd waktu itu dan
pada waktuyg akan dating. (James P. Adam di kutip oleh Depdikbud 1976: 16a)26.Ciri-ciri
kegiatan konseling adalah: (a) pada umumnya dilaksanakan secaraindividual, (b)
pada uumnya dilakukan dlm suatu perjumpaan tatap muka, (c)
Untuk pelaksaan konseling di butuhkan orang yg ahli, (d) tujuan
pembicaraan dlm proses
konseling
diarahkan utk memecahkan yg dihadapi lien, (e) individu yg menerima
layanan(klien) akhirnya mampu memecahkan masalahnya dg kemampuannya sendiri.27.Perbedaan
bimbingan dan konseling dg kegiatan belajar mengajar adalah: (a)tujuan yg ingin
dicapai pd kegiatan mengajar sudah dirumuskan terlebih dahulu dantarget
pencapaian tujuan tersebutsama untuk seluruh untuk seluruh siswa dlm satu
kelasatau satu tingkat, dalam kegiatan bimbingan dan konseling target
pencapaian tujuan lebih bersifat individual atau kelompok, (b) pembicaraan
dslm kegiatan belajar mengajar lebih banyak siarahkan pd pembicaraan
informasi, atau pembuktian dalam suatu masalah,sedangkan dlm konseling lebih
ditujukan untuk memecahkan suatu masalh yg dihadapiklien, (c) dalam kegiatan
belajar mengajar, siswanya belum tentu memunyai maslah yg berkaitan dg
materi yang diajarkan, sedangkan dlm kegiatan bimbingan dan konseling pdumumnya
klien telah/sedang menghadapi masalah, (d) untuk melaksanakan bimbingandan
konseling, bagi konselor di tuntut suatu keterampilan khusus dan berbeda dg
bagiseorang guru/pengajar.28.Bimbingan & konseling menangani masalah-masalah
atau hal-hal di luar bidanggarapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung
menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu.29.Tujuan
bimbingan di sekolah adalh membantu siswa: (1) Mengatasi kesulitandalam
belajarnya sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi, (2)
Mengatasiterjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukan pada sat
proses belajar mengajar berlangsung dalam hubungan social, (3) Mengatasi
kesulitan-kesulitan yg berhubungan dg kesehatan jasmani, (4) Mengatasi
kesulitan yg berhubungan dgkelanjutan studi, (5) Mengatasi kesulitan-kesulitan
yg berhubungan dg perencanaan dan pemilihan jenis pekerjan setelah mereka
tamat, (6) Mengatasi kesulitan-kesulitan yg berhubungan dg maslah social-
emosional di sekolah yg bersumber dari sikap muted yg bersangkutan
terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan sekolah, keluarga, danlingkunganyg
lebih luas. Secara umum tujuan layanan bimbingan adlah membantumengatasi
berbagai macam kesulitan yg dihadapi siswa sehingga terjadi proses
belajar mengajar yg efektif dan efisien.30.Bimbingan & konseling dp memberikan
layanan dalam: (1) Bimbingan belajar,(2) Bimbingan social, dan (3) Bimbingan
dalam mengatasi masalah pribadi.31.Asas adalah segala hal yg harus dipenuhi dlm
melaksanakan suatu kegiatan agar kegiatan tsb dp terlaksana dg baik serta
mendapatkan hasil yg memuaskan. Dlmkegiatan/layanan bimbingan & konseling
menurut prayitno (1982) ada beberapa asas yg perlu diperhatikan yaitu:
asas kerahasian, asa keterbukaan, asas kesukarelaan, asaskekinian, asas
kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan asas kenormaitifan, asaskeahlian,
asas alih tangan, asas tut wuri handayani.32.Layanan bimbingan & konseling hendaknya
menekankan pada: orientasiindividual, orientasi perkembangan siswa, orientasi
permasalahan yg di hadapisisiwa.33.Kode etik jabatan ialah pola ketentuan/aturan/tata
cara yang menjadi pedomandlm menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi.34.Program
bimbingan dan konseling adalah suatu program yg memberikan layanankhusus yg di
maksudkan untuk membanyu individu dlm mengadakan penyesuaian diri.Program
bimbingan itu menyangkut dua factor yaitu (1) factor pelaksana atau
ygmemberikan bimbingan dan, (2) factor-faktor yg berkaitan dg perlengkapan,
metode, bentuk layanan siswa-siswa dsb, yg mempunyai kaitan dg kegiatan
bimbingan. Program
bimbingan
memberikan arah yg jelas dlm mencapai tujuanyg telah yg telah di tetapkandg
efisien dan efektif.35.Layanan bimbingan dan konseling di TK hendaknya ditekankan
pada: (a)Bimbinganyg berkaitan dg kemandirian dan keharmonisan dalam menjalin
hubungansocial dengan teman-teman sebayanya. (b) Bimbimgan pribadi, seperti
pemupukandisiplin diri dan memahami perintah.36.Layanan bimbingan di SD yaitu:
(a) hendaknya lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas belajar. (b) masih
menggunakanguru kelas sehingga seandainya ada anak ygtidak disenangi oleh guru
maka akan lebih fatal akibatnya. (c) adanya kecendrunganseorang anak bergantung
kepada teman sebayanya. (d) minat orang tua dominantmempengaruhi nilai
kehidupan anak. (e) masalah-masalah yg timbul di tingkat SD tidak terlalu
kompleks.37.Layanan bimbingan & konseling di tingkat SLTP berorientasi kpd:
(a) bimbingan belajar, karena cara belajar di SLTP berbeda dg di SD. (b)
bimbingan tentang hubungamuda-mudi karena pad usia ini mereka mulai mengenal
hubungan cinta kasih. (c) padausia ini mereka mulai membentuk kelompok sebaya
(peer group), maka program bimbingan hendaknya juga menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan dghubungan social. (d) bimbingan yg
berorientasi pd tugas-tugas berkembangan anak usia12-15 tahun. (e) Bimbingan
karier baik yg menyangkut pemahamantentang dunia pendidikan ataupun
pekerjaan.38.Layanan bimbingan SLTA hendaknya berorientasi kpd: (a) hubungan muda-mudi/hubungan
social. (b) Pemberian informasi pendidikan dan jabatan. (c) Bimbingancara
belajar.39.Layanan bimbingan di perguruan tinggi hendaknya berorientasi kepada:
(a)Bimbingan belajar di perguruan tinggi atau bimbingan yg bersifat akademik.
(b)hubungan social dan hubungan muda-mudi.40.Sistem pendidikan nasional adlah satu
keseluruhan yg terpadu dari semua satuandan kegiatan pendidikan yang berkaitan
satu dg lainya untuk mengusahakan tercapainyatujuan pendidikan nasional.41.Adminstrasi
pendidikan menengah merupakan: bentuk kerja sama personel pendidikan
menengah untuk mencapai tujuan pendidikam menengah denagn merancang,mengadakan
dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan,dan waktu.Tujuan
pendidikan menengah memberikan arah kegiatan serta criteria
keberhasilankegiatan itu. Tujuan pendiikan menengah juga merupakan landasn
kegiatan administraisi pendidikan menengah. Tujuan itu dapat dijabarkan
kedalam tujuan antara , yaitu tujuankurikuler, tujuan instruksional umum, dan
tujuan intruksional khusus.42.Supervisi didevinisikan sebagai suatu proses mengawasi
kemampuan seseoranguntuk mencapai tujuan organisasi (Daresh 1989). Sebagai
bantuan dalam pengembangansituasi belajar mengajar (wilies 1955). Lucio dan
McNeil (1978) mendifinisikan tugassupervisi yg meliputi: (a) Tugas perencanaan,
yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program. (b) Tugas administrasi,
yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasianmelalui konfrensi dan
konsultasi yg dilakukan dalam usaha mencari mencari perbaikankualitas
pengajaran. (c) Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum,yaitu
dalam dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru,dan
memilih isi pengalaman belajar. (d) Melaksanakan demonstrasi mengajar untuk
guru-guru, serta (e) Melaksanakan penelitian. Pengertian supervisi dirumuskan
secara
sederhana
yaitu semua usaha yg dilakukan supervisor untuk memberikan bantuan kepadaguru
dalam memperbaiki pengajaran.43.Kegiatan supervise bertujuan untuk memperbaiki proses
dan hasil belajar mengajar. Kegiatan utamanya ialah membantu guru, tetapi
dalam konteksnya yg luasmenyangkut komponen sekolah yg lain karena guru juga
terkait dg komponen tata usaha,sarana, lingkungan sekolah dll. Sasaran
supervise dapat kita bedakan menjadi dua yaituyg berhubungan langsung dengan
pengajaran dan yg berhubungan dg pendukung pengajaran.44.Ada dua jenis supervise
dilihat dari perananya dalam perubahan. Yaitu: (1)Supervisi traktif, artinya
supervise yang hanya berusaha melakukan perubahan kecilkarena menjaga
kontinuitas. Supervisi ini misalnya dp dilihat dari kegiatan rutin
seperti pertemuan rutin dg guru-guru untuk membicarakan
kesulitan-kesulitan kecil,memberikan informasi tentang prosedur yg telah di
sepakati dan memberikan arahandalam prosedur standar operasi (PSO) dalam suatu
kegiatan. (2) Supervisi dinamik yaitusupervise yang diarahkan untuk mengubah
secara lebih intensif praktek-praktek pengajaran tertentu. Tekanan
dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas,gangguan terhadap praktek
yang ada sekarang untuk diganti dg yg baru. Programdemikian merupakan program
baru yg mempengaruhi perilaku murid, guru dan semua personel sekolah.
profesi
keguruan
PEMILIHAN
METODE MENGAJAR YANG EFEKTIF UNTUK SEKOLAH DASAR
1.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan metode mengajar diantaranya adalah faktor tujuan pembelajaran,
karakteristik materi pelajaran, faktor siswa, faktor alokasi waktu, dan
fasilitas penunjang.
2.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan
yang banyak melibatkan aktivitas siswa dan aktivitas guru. Untuk mencapai
tujuan pengajaran perlu adanya metode mengajar.
3.
Pemilihan metode mengajar harus
mempertimbangkan pengembangan kemampuan siswa yang lebih kreatif inovatif dan
dikondisikan pada pembelajaran yang bersifat problematis. Pembelajaran yang
memungkinkan siswa belajar secara mandiri dan belajar secara kelompok.
4.
Metode mengajar memiliki fungsi sentral dalam
pembelajaran diantaranya yaitu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
5.
Tujuan pembelajaran yang harus dikembangkan
berdasarkan ranah tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah tujuan
tersebut akan memungkinkan dicapai pada tujuan yang bersifat umum.
6. Setiap
pemilihan metode mengajar harus didasarkan pada hasil kajian antara perilaku
yang diharapkan dengan cara yang akan ditempuh dalam pembe-lajaran.
1.
Pengalaman belajar (learning experience)
merupakan suatu proses atau hasil kegiatan belajar yang dilakukan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Penggunaan metode ceramah esensinya menyajikan
bahan pelajaran secara lisan oleh guru, yang akan membentuk pengalaman belajar
dalam kemampuan menyimak, dan pemahaman terhadap informasi dari materi
pelajaran yang disajikan.
3.
Penggunaan metode diskusi esensinya menyajikan
bahan pelajaran melalui sesuatu problem yang harus diselesaikan secara bersama
dibimbing oleh guru, yang akan membentuk pengalaman belajar siswa dalam
menjawab persoalan serta belajar secara kerja sama dan membuat suatu keputusan.
4.
Penggunaan metode simulasi esensinya
menyajikan bahan pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan
sebenarnya. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi
kemampuan kerja sama, komunikatif, dan mengiterpretasikan sesuatu kejadian.
5.
Penggunaan metode demonstrasi esensinya
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung pada objeknya
atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan sesuatu proses. Pengalaman
belajar yang diperoleh melalui metode ini meliputi kemampuan bekerja dan
berpikir secara sistematis, dan mengamati objek yang sebenarnya.
6. Penggunaan
metode eksperimen esensinya menyajikan bahan pelajaran melalui percobaan serta
mengamati sesuatu proses. Pengalaman belajar yang akan diperoleh adalah menguji
sesuatu, menguji hipotesis, menemukan hasil percobaan dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa. Dalam membentuk pengalaman belajar siswa cenderung
menggunakan metode-metode yang memiliki kadar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
dan keterampilan proses, serta metode mengajar digunakan secara multi metode
dan bervariasi.
1.
Kondisi-kondisi yang perlu diidentifikasi
dalam pencapaian tujuan belajar terdiri atas kondisi internal dan kondisi
eksternal. Kondisi internal yaitu kondisi-kondisi yang berasal dari dalam diri
siswa, sedangkan kondisi eksternal yaitu kondisi-kondisi yang timbul dari luar
diri siswa.
3.
Lingkungan sosial siswa di sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar